Konsekuensi dari keausan komponen mesin adalah pada pemilihan oli yang tepat untuk mesin tersebut. Nah, disinilah yang menjadi tantangan untuk merawat mesin mobil/motor kita dengan tepat.
Untuk pemilik mobil/motor lama, mau tidak mau perlu mencoba-coba oli dari berbagai jenis dan merek untuk mesin mobil/motor kita sampai didapat jenis dan merek yang tepat.
Jadi kita tidak bisa mendengarkan begitu saja pendapat teman yang merekomendasi oli tertentu untuk mobil/motor kita karena toh kondisi mesin kita pastinya berbeda dengan mesin teman kita.
Contoh kasus:
Mitsubishi Eterna DOHC 1993 milik si A memakai oli merek XXX jenis 10w40 dan si A merasakan mesinnya bekerja baik, halus dan responsif, sementara ketika mobil yang sama milik si B diisi oli yang sama malah berbunyi tik-tik-tik-tik yang berasal dari bunyi HLA (Hydraulic Lash Adjuster) dan Rocker-Arm.
Disini menunjukkan tingkat keausan pada komponen HLA dan Rocker-Arm pada mobil si B lebih tinggi ketimbang mobil si A walaupun jenis dan tahun keluarannya sama.
TIPS:
Ketika kita baru membeli mobil bekas yang cukup berumur (5 tahun lebih), yang perlu kita lakukan berkaitan dengan oli (oil) adalah:
1. Engine Oil Flush: Menguras oli dan kotoran-kotoran di dalam mesin dengan cairan khusus (Engine Flush) sebelum mengganti oli.
2. Ganti Filter Oli: Gantilah filter oli dengan filter oli yang orisinil.
3. Ganti Oli: Pilihlah oli yang baik.
4. Transmission Oil Flush: Kuras dan ganti dengan oli transmisi baru yang disarankan pabrik.
5. Powersteering Oil Flush: Kuras dan ganti oli powersteering (misalnya: Dextron III, dst)
6. Brake Oil Flush: Kuras dan ganti oli rem (misalnya: DOT3 atau DOT4)
7. Transmission Clutch Oil Flush: Kuras dan ganti oli kopling (misalnya: DOT3 atau DOT 4).
INFO:
Indikator umum jika oli cocok dengan mesin kita adalah:
1. Suara mesin yang halus
2. Putaran mesin yang ringan dan responsif
3. Suhu mesin stabil
4. Penguapan oli yang minim
0 komentar:
Posting Komentar